Resensi
Judul : Penanganan Sampah Dengan Peran
Aktif Masyarakat
Penulis : Asrul
Tanggal :
06 juni 2013 (18:18)
Tema : Artikel (penanganan sampah)
Ringkasan
Berdasarkan informasi dari Dinas Kebersihan diketahui bahwa dari tahun ke
tahun biaya yang dibutuhkan untuk penyediaan sarana transportasi (gerobak/motor
sampah,truk sampah dan loader/buldozer) dan lahan tempat pembuangan sampah
(baik TPS dan TPA) makin meningkat sementara alokasinya masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis memberi
konsep “Hijau Bersih Mandiri” dengan beberapa strategi, yaitu :
Meminimalkan/memilah sampah dari sumbernya; mendaur ulang dan pembuatan
kompos/pupuk organik padat dan cair dan produk lainnya; meningkatkan pelayanan
pengangkutan sampah serta penanganan sampah di tempat pembuangan akhir sampah
dengan cara yang akrab/ramah lingkungan dengan mendirikan IPSK (Instalasi
Pengolahan Sampah Kota) sampah organik dan non organik, serta mendirikan IPSO
(Instalasi Pengolahan Sampah Organik) basis komunal di TPS dan Pasar
Tradisional dengan pola sentralisasi-desentralisasi (seDesentralisasi).
Pada umumnya
proses pengelolaan sampah dengan basis partisipasi aktif masyarakat terdiri
dari beberapa tahapan proses, antara lain :
1. Mengupayakan
agar sampah dikelola, dipilah dan diproses
2. Pada
fase awal di tingkat rumah tangga setidaknya diupayakan untuk mengolah sampah
organik menjadi kompos dan sampah non organik dipilah serta mengumpulkan
menurut jenisnya sehingga memungkinkan untuk di daur ulang
3. pengumpulan
dari wadah tempat timbulan sampah sisa yang sudah dipilah ke tempat pemindahan
sementara.
4. Pengangkutan
ke tempat pembuangan atau ke tempat pengolahan sampah terpadu.
5. Tahapan
selanjutnya adalah pengolahan sampah yang tidak memungkinkan untuk diolah di
setiap lingkungan rumah tangga di TPS.
6. Tahapan akhir adalah pengangkutan sisa akhir
sampah, sampah yang tidak dapat didaur ulang atau tidak dapat dimanfaatkan lagi
ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Cara
penanganan seperti ini sebenarnya bertujuan untuk :
1. Membudayakan
cara pembuangan sampah yang baik mulai dari lingkungan rumah hingga ke Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) dengan menggunakan kantong / box sampah dan gerobak
sampah terpisah antara sampah organik dan non organik.
2. Menata tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi
pusat pemanfaatan sampah organik dan non-organik secara maksimal sampah organik
diolah menjadi kompos.
3. Menjadikan sampah non organik menjadi bahan
baku untuk diolah menjadi bahan daur ulang (kertas, kaca, plastik dsb.) atau
produk consumer goods, handycraft, biogas dan sebagainya.
4. Memotong mata rantai distribusi sampah dari
TPS ke TPA, karena sampah (khususnya sampah organik) habis di olah di TPS.
Keunggulan
Dalam artikel ini memberikan penjelasan
yang bagus dengan menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti. Memberikan
penjelasan tentang singkatan-singkatan yang ada didalam artikel sehingga
memberikan kemudahan dalam memahami artikel. Dan memberikan data-data dari
sumber yang dapat dipercaya seperti dinas kebersihan.
Kelemahan
Dalam artike ini kurang
memberikan contoh penerapaannya seperti contoh-contoh berupa gambar pengolahan
atau memisahkan sampah, contoh hasil dari daur ulang sampah dan manfaat dari daur
ulang sampah.
Kesimpulan / pendapat
Artikel pemanfaatan sampah ini
sangat bagus karena menggunakan bahasa yang mudah di mengerti, memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan sampah, memberikan cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dengan tahapan-tahapan yang
diberikan.
“Bila ada
yang salah atau merasa dirugikan atas penulisan resensi ini, penulis meminta
maaf karena disini penulis hanya mengerjakan
tugas dan tidak bermaksud merugikan pihak manapun.”
diambil dari sumber pada hari selasa 13 mie
2013 sekitar jam, 09.30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar