Sabtu, 29 Desember 2012

Fenomena Sosial Tentang Banjir


Abstrak
Banjir adalah sebuah fenomena alam yang sering terjadi disekitar kita atau dilingkungan masyarakat dan dapat disebut juga fenomena sosial yang sering terjadi disekitar kita.
Banjir itu sendri adalah sebuah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam suatu daratan. Hal-hal yang menyebabkan banjir yaitu :
  1. Faktor manusia
-          Penebangan hutan, Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar, terutama penghijauan atau penanaman pohon kembali, tidak adanya resapan air, membuang sampah sembarangan, dan masih banyak lagi hal lainnya.
  1. Faktor Alam
-          Hujan lebat, meluapnya air sungai, danau, dan gampa bumi yang terjadi dilaut dan menyebabkan air laut meluap ke daratan.
Cara mencegah atau mengatasi banjir
  1. Menjaga lingkungan sekitar dengan cara membuang sampah tidak sembarangan, menjaga kebersihan sungai, menanam pohon untuk membantu resapan air.
  2. Membersihkan sungai ,danau dan juga area disekitar sungai atau danau.
  3. Membuat bendungan air untuk menampung sementara air.
  4. Membuat resapan air semaksimal mungkin disekitar kita.

Banjir

Pengartian banjir
Banjir adalah sebuah fenomena alam yang sering terjadi disekitar kita atau dilingkungan masyarakat karena  terendamnya daratan akibat meluapnya volume air pada saat tertentu dan dapat disebut juga fenomena sosial yang sering terjadi disekitar kita.
Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.  Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Banjir di Indonesia menurut para ahli hidrologi dibagi menjadi  3 (tiga), yaitu :

  1.  Karena sungainya meluap, biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air yang ada disungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas. Kalau sudah begini, airnya itu akan mencari tempat lain, tempat itu ada dikanan kiri sungai yang biasanya merupakan daerah dataran banjir,luapan air ini bisa juga terjadi akibat kiriman, bila curah hujan tinggi di hulu sungai dan sistem DAS dari sungai itu rusak maka luapan airnya akan terjadi di hilir sungai.

  1.  Banjir ini merupakan banjir yang terjadi akibat air yang berlebihan ditempat itu dan meluap juga ditempat itu. Pada saat curah hujan tinggi dilokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab,dan bisa juga karena daerah resapan airnya tinggal dikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali.

  1.  Banjir akibat pasang surut air laut. Saat air pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.

Faktor-faktor penyebab banjir adalah sebagai berikut :
  1. Faktor manusia
Penebangan pohon yang dilakukan banyak orang secara illegal menyebabkan berkurangnya resapan air sehingga dapat menyebabkan volume air yang mengalir kesungai atau dataran lebih rendah bertambah karena tidak ada lagi pohon yang meresap air.
Ketidak perdulian manusia juga sangat mempengaruhi fenomena banjir yang terjadi disekitar kita. Contohnya, “Pencemaran sungai menjadi salah satu faktor penyebab bencana banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Hal itu disebabkan oleh sampah yang menumpuk dan kemudian menyumbat aliran sungai”( Penulis : Riana Afifah | Jumat, 13 Mei 2011 | 15:33 WIB (megapolitan.kompas.com)( Editor : Hertanto Soebijoto)).
  1. Faktor alam
Hujan lebat dapat menyebabkan banjir dan dapat membuat volume air sungai atau danau bertambah dan menyebabkan banjir disekitar wilayah tersebut. Contohnya, “Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir.
Pantauan di 11 pos pengamatan hujan milik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan, hujan yang terjadi pada Jumat, 2 Februari, malam lalu mencapai rata-rata 235 mm, bahkan tertinggi di stasiun pengamat Pondok Betung mencapai 340 mm. Hujan rata-rata di Jakarta yang mencapai 235 mm itu sebanding dengan periode ulang hujan 100 tahun dengan probabilitas kejadiannya 20 persen.”( http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_Jakarta_2007).

Cara mencegah dan mengatasi banjir
  1. Menjaga lingkungan sekitar dengan cara membuang sampah tidak sembarangan, menjaga kebersihan sungai, menanam pohon untuk membantu resapan air.
Dalam mengatasi atau mencegah banjir dapt dilakukan dengan cara menjaja lingkungan sekitar tempat kita tinggal dengan cara tidak membuang smaph sembarangan, menjaga sungai dan tidak mencemari’a dengan membuang sampah sembarangan, menjaga sekitar aliran sungai, menanam pohon sebagai saranan yang membantu untuk meresap air hujan.
  1. Membersihkan sungai ,danau dan juga area disekitar sungai atau danau.
Dengan membersihkan sungai maka kedalaman air tidak menjadi berkurang dan tidak akan menyebabkan volume air menjadi meningkat.
  1. Membuat bendungan air untuk menampung sementara air.
Dengan membuat bendungan maka air hujan yang melewati aliran sungai dapat ditampung sementara agar tidak membuat volume air yang melewati sungai bertambah secara derastis. Dengan bandungan yang dibuat maka volume air yang melewati sungai dapat diatur agar tidak manyevbabkan abnjir.
  1. Membuat resapan air semaksimal mungkin disekitar kita.
Membuat resapan air didaerah yang sering terjadi banjir dapat mengurangi volume air yang merendam wilayah tersebut dan bahkan jika resapan air yang dibuat sangan bagus atau tepat maka akan mengurangi resiko terjadinya banjir karena air akan diserap atau ditampung dalam resapan air tersebut dan tidak akan menyebabkan banjir.


Daftar Pustaka : 
 Bustanul Maulana(2010).Banjir(online).Tersedia: http://maulanabustanul.blogspot.com/2010/03/banjir.html (29Desember 2012).
 Riana Afifiah(penulis), Hertanto soebijoto(Editor).Buang Sampah Di Sungai Denda Rp. 20 juta(online).Tersedia: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/05/13/1533550/.Buang.Sampah.di.Sungai.Denda.Rp.20.Juta?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Banjir%20Jakarta

Sumber : Diambil dari sumber 29 Desember 2012,(10.30).
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
Baca Selengkapnya..

Jumat, 07 Desember 2012

Kutipan, Abstrak, dan Daftar Pustaka


KUTIPAN
Kuitpan secara sederhana dapat diartikan , sebagai suatu kalimat yang dituliskan untuk memberikan ide, gagasan atau pendapat dari suatu tulisan atau sumberlain(laporan, majalah, buku, internet, dan lainnya).
Beberapa fungsi Kutipan, yaitu :
  1. Memberikan penjelasan suatu uraian
  2. Sebagai bahan untuk menguatkan pendapat
  3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana
  4. Menunjukan kecermatan yang lebih akurat
  5. Menunjukan kualitas ilmiah yang lebih tinggi
 Dalam mengkutip suatu kalimat ada caraatau perinsip yang harus kita tahu. Cara atau perinsip itu adalah sebagai berikut :
  1. Apa bila saat itu mengkutip suatu kalimat dan dikalimat tersebut terdapat ejaan atau kata yang salah, maka kita tidak harus membetulkannya karena . kita sebagai pengkutip tidak diperbolehkan untuk mengganti kalimat orang lain.
  2. Dalam suatu kutipan kita diperbolehkan untuk menghilangkan beberapa bagian selama bagian yang kita hilangkan itu tidak mengakibatkan arti atau makna yang terkandung didalamnya.
Caranya :
·         Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
·         Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

Pada umumnya kutipan terdiri dari 2 jenis, yaitu:
  1. Kutipan Langsung  : Kutipan yang diambil sama seperti aslinya tanpa ada perubahan sama sekali dan jika ada kesalahan maka pengutip tidak bertanggung jawab  atas kesalahan tersebut, tetapi pengutip boleh menyesuaikan dengan ejaan yang benar jika terdapat kesalahan dengan memberikan tanda-tanda tertantu. Contohnya huruf miring dengan kutip, garis bawah  dan kurung siku.
  2. Kutipan tidak langsung : Kutipan ini ditulis berdasarkan ringkasan yang telah dibuat dari kutipan aslinya tetapi masih memiliki maksud atau arti yang sama dari kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan tuilisan yang dibuat pengutip dan tidak perlu memberikan tanda petik, dan penyebutan sumber datap dengan menggunakan catatan kaki.

ABSTRAK  
Abstrak adalah suatu bentuk ringkasan  dari suatu tulisan yang menjelaskan secara singkat mengenai tulisan tersebut atau dengan abstrak ini para pembaca akan mengetahui gambaran umum tentang tulisan yang dibuat oleh penulis. Didalam sebuah abstrak yang baik terdapat komponen-komponen didalamnya dan dengan urutan yang sesuai, agar dapat dimengerti dengan mudah oleh para pembaca.
Beberapa komponen dalam menulis abstraksi, yaitu:
  1. Kalimat yang digunakan sederhana
  2. Menghidari singkatan dan kalimat istilah yang tidak umum digunakan karean akan sulit dimengerti pembaca
  3. Panjang kata yang digunakan untuk abstrak harus diperhatikan , contohnya untuk penulisan ilmiah biasanya sekitar 150 kata.
Selain komponen diatas, dalam menulis abstrak kita juga harus menperhatikan beberapa hal, yaitu:
  1. Abstrak harus dapat menyampaikan seluruh isi dari materi tulisan
  2. Abstrak sebisa mungkin harus dapat memberikan kesan atau pesan yang bagus dan baik  agar pembaca merasa tertarik
  3. Abstrak harus dapat membuat pembaca mengerti tentang hal yang kita sampaikan atau kita tulis dalam abstraksi.
Abstraksi juga terbagi bagi menjadi beberapa jenis. Dan jenis-jenis abstrak itu adalah Abstraksi Indikatif dan informatif
Abstraksi Indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraiannya secara singkat padat dan jelas mengenai masalah dalam tulisannya , agar pembaca dapat memberikan penilaian yang sesuai terhadap karya tulis atau tulisan tersebut, maka pembaca dapat berfikir perlu atau tidaknya membaca tulisan asli.
Abstraks informative adalah abstrak yang menuliskan  keseluruhan tulisannya dalam bentuk yang singkat  tetapi benar-benar memberikan atau menyampaikan tulisan yang dia buat, yang disajikan dalam abstraksi informative biasanya berisi judul, penulis, instuisi, tujuan, metode,analisis laporan, hasil penelitian, dan kesimpulan.
Berdasarkan penyusunannya abstrak terbasi menjadi 2, yaitu:
Author Prepared Abstrct adalah abstrak yang disusun dan disiapakan oleh penulis abstrak itu sendiri.
Subject Expert Abstract adalah Abstrak yang disusun oleh seseornag yang bekerja atau memiliki profesi sebagai penulis abstrak.


DAFTAR PUSTAKA
Sebelum membahas pengertian dari daftar pustaka, saya akan memberikan penjelasan sedikit mengenai pengertian daftar. Daftar adalah sebuah catatan yang terdiri dari sejuamlah nama atau hal-hal lain yang disusun berdasarkan deret atau urutan tertantu.
Sedangkan daftar pustaka menurut  KBBI (Kamus Besar  Bahasa Indonesia) merupakan daftar yang terdiri dari judul buku, nama pengarang, penebit, tanggal dan lainnya,dan daftar pustaka ini biasanya ditempatkan pada bagian akhir dari sebuah laporan atau karya tulis lain.
 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian daftar pustaka adalah Kalimat yang dituliskan mengenai sumber data atau bahan materi yang kita tuliskan. Dan yang dapa dituliskan itu berupa nama penulis, judul, dan lainnya.
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan penjelasan mengenai sumber data atau informasi yang kita dapatkan, baik itu dari internet, buku, majalah, hasil penelitian dan lainnya. Agar kita dapat memberikan penjelasan bahwa tulisan yang kita buat itu berdasarkan dari sumber-sumber yang kita sebutkan didaftar pustaka.

Secara umum tatacara menulis daftar pustaka adalah sebagai berikut:
Nama penulis. Tahun. Judul buku. Kota. Penerbit.

Contoh menuliskan daftar pustaka :
  1. Dari  Buku atau  majalah
Ahmadi. 1990. Belajar singkat. Depok:Terbit Terus.
Jika menggunakan nama asing biasanya dibalik cara penulisannya, contoh:  Jhon van
Van, Jhon.2003.Technology simple.West:Universal Simple.
  1. Dari Internet
Ahmadi, N.(2002).Singkatan kalimat(online).Tersedia: Http://jenis2klmt.blogg.com/2002/11/singkatan-kalimat.html. (12  april 2007).
  1. Dari jurnal penelitian
Ahmadi.2008.Meningkatkan karya tulis pelajar smp.(Jurusan Bahasa Nomor 06 Volume 1 Thaun II).Depok:Balai Bahasa jawa.


Sumber:   Di ambail dari sumber (07 Desember 2012, Sekitar jam 14 .30 WIB).

Baca Selengkapnya..

Rabu, 31 Oktober 2012

Penggunaan Tanda Baca


Penggunaan Tanda Baca Dalam Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar atau EYD

Tanda baca sangat penting dalam menuliskan suatu kalimat, karena dapat memberikan kemudahan dalam memahai suatu kalimat, agar mudah dipahami maksud dari kalimat yang kita baca. Untuk itu disini akan dijelaskan sedikit tentang penggunaan tanda baca.

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Beberapa jenis tanda baca yang penting antara lain adalah:

  1. Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka
Contoh:  Dia tinggal di kota Depok.  , untuk gelar    Dr. andi, M. A.

  1. Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
Contoh:  andi membeli kertas, pensil, dan penghapus.

  1. Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui oleh khalayak.
Contoh: Dia tidak memiliki KTP(kartu tanda penduduk), karena umurnya belum memenuhi syarat.

  1. Tanda (`) kutip satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.
Contoh: Dia adalah salah satu murid terpandai  ‘paling pandai’ dikelas.

  1. Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.
Contoh: Ayah berkata, “Dia berangkat besok sore”.

  1. Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan.
Contoh:  Merdeka!

  1. Tanda (?) tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.
Contoh: Kapan Dia pergi ?

  1. Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai.
Contoh: Anak-anak itu bermain layang-layang.

  1. Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Contoh: Hanya Ada dua pilihan untuk dia : menang atau kalah.

Beberapa contoh penggunaan tanda baca diatas hanya sebagian saja dari fungsi atau penggunaan tanda baca. Dalam mempelajari Tenggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, banyak sekali kegunaan dari tanda baca diatas tergantung dari kondisi atau untuk apa kalimat yang kita gunakan. Hal itu dapat mempengaruhi kalimat yang digunakan beserta tanda bacanya, untuk mempermudah kalimat dapat dimengerti.

Sumber:  http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca (1/11/2012, (9.20)).

Baca Selengkapnya..

Cara Menulis Artikel Yang Baik Pada Blog Anda


Cara Menulis Artikel Yang Baik Pada Blog Anda

Dalam menulis artikel pada blog ada baik kita mengatahui apa saja cara dan aturan dalam menulis artikel pada blog, agar blog yang kita punya tidak dinilai sebagai blog yang hanya meng kopas artikel atau artikel yang kita buat kurang baik.
Untuk itu kita harus mengetahui cara menulis artikel yang baik, yaitu:
1.      
      Judul Artikel
Dalam memberikan judul kita harus memilih judul yang sesuai dengan tujuan blog kita, agar para pengeunjun bisa mengetahui jika dia ingin mencari artikel dia mengetahui harus kemana dia mencarinya.
 Contoh : jika kita ingin mencari tentang hal-hal yang behubungan dengan computer, maka kita langsung menuju web yang menyediakan hal-hal yang kita cari tersebut tanpa  mencari-cari lagi.
2.     
           Kata-Kata
Dalam menulis judul artikel kita harus membuat para pengunjung untuk membaca artikel kita dengan menggunakan kata-kata yang baik tentunya, dan jangan terlalu melebih-lebihkan karena dapat memberikan kesan yang kurang baik terhadap blog kita, ketika pengunjung tertarik dengan artikel yang kita buat tetapi setelah merekan membacanya ternyata tidak sesuai dengan judul, karena kita terlalu melebih-lebihkan.
3.  
             Materi
Dalam menuliskan artikel, kita jangan terlalu banyak menambahkan hal-hal yang tidak ada kaitanya dengan materi artikel yang kita buat, usahakan kita hanya menambahkan kata-kata yang hanya seperlunya saja, untuk mempermudah para pengunjung mengerti materi dalam artikel yang kita tulis. Dan tambahkan gambar-gambar yang akan membuat para pengunjung lebih mudah memahami materi artikel yang kita buat.

Dalam Mencari artikel kita usahakan jangan copas(copy-paste) dari web atau blog orang lain , karena itu dapat membuat buruk citra blog kita, dan membarikan kesan bahwa materi artikel yang kita buat hanya menngambil dari oranglain.

Ada baiknya jika maetri yang kita buat mengambial dari orang lain, ada baiknya kita membaca terlebih dahulu dan menulis ulang materi tersebut dengan  menggunakan bahasa kita sendiri dan jangan lupa memberikan sumber, tanggal, dan waktu dari mana anda mendapatkan materi tersebut.

Sumber:
(1-11-2012, 09.02)

Baca Selengkapnya..

Rabu, 13 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi


Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Pengertian budaya menurut para ahli
Gibson et.al. (1996:77) merumuskan: “kultur organisasi mengandung bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma, kekhasan dan pola perilaku”.

Kreitner dan Kinicki (2003:68-75) memberi batasan budaya organisasi sebagai nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi yang berfungsi sebagai pemberi rasa identitas kepada anggota, mempromosikan komitmen kolektif, meningkatkan stabilitas sistem sosial, serta mengendalikan perilaku para anggota.

Luthans (1998:213) mengemukakan, budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.

Sharplin (1995:225) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Fungsi budaya organisasi
Salah satu contoh dari penjabaran tenteng fungsi organisasi menurut para ahli.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Teknologi terhadap kreatifitas individu dan team
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).

Ciri-ciri kreativitas
 Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
 a.Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
 b.Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
 c.Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
 d.Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

Dalam hal ini teknologi sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kerativitas yang diamiliki untuk dipergunakan dalam membantu kinerja dia atau pun perusahaan tampat ia bekerja.

            Dan juga dapat membantu setiap tim dalam mengumpulkan semua kreativitas dari anggota team dengan memanfaatkan teknologi yang ada , dan dengan teknologi yang ada team dapat dengan mudah memilih dengan baik kreativitas yang baik dan sesuai dengan team tersebut.

Dengan teknologi yang terus berkembang sapai saat ini memberikan kemudahan jepada setiap individu atau team dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang benar untuk memajukan suatu team atau organisasi.

Sumber : (diambil dari sumber tnggal 14-6-2012 sekitar jm 09.34 WIB.)

Baca Selengkapnya..

Sabtu, 12 Mei 2012

Kelompok Dalam Organisasi


Kelompok Dalam Organisasi  
Organisasi  adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu–individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja.
 Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur.
Peran individu dalam suatu organisasi
Peran individu dalam suatu organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu kegiatan, karena tanpa keterlibatanya kegiatan suatu organisasi  tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi individu juga menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.
 Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Pengaruh Kelompok Terhadap Perilaku Individu
 Pada dasarnya keanggotaan kelompok dapat mengubah perilaku individu ( Tedeschi & Lindskold, 1976 ), pengaruh kelompok ini dapat membuat anggotanya melakukan hal – hal dalam organisasi yang tidak akan dilakukannya jika mereka sendiri. Keanggotaan kelompok ini dapat juga mempengaruhi perilaku anggotanya bila tidak ada anggota lain disekitarnya. Pengaruh terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian besar tergantung dari norma – norma yang ada dalam kelompok tersebut ( Jewell, LN; Siegall M, 1990 ).
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan
Pengalaman dalam kelompok
Dalam suatu tugas kelompok saya pernah mengalami hal yang menarik karena didalam kelompok saya terdapat 2 orang yang memiliki sifat lebih tau dibandingkan anggota yang lain sehingga ia merasa dia lebih paham. Suatu ketika sedang presentasi dan menjelaskan tentang tugas yang kami buat ada seorng yang bertanya dan dia menjawab tanpa mendiskusikannya terhadap anggota yang lainnya dan ternyata dia kebingungan ketika dia Tanya secara terus menerus sampai akhirnya dia pun merasa kebingungan dan memnta bantuan anggota lain dan kami berusaha membantu dia dengan cara mendiskusikan setip pertanyaan yang ada dan menjawabnya dengan kesimpulan yang benar. Dan akhirnya dia merasa tidak eank dengan anggota lainnya dan meminta maff karena dia merasa dia bias menjawab pertanyaan itu dengan sendirian.
Dari cerita diatas dapat disimpulkan , bahwa peran setiap anggota iti sangat penting dalam kegiataan kelompok walaupun hanya sedikit yang dapat dikerjakan dari pada hanya bekerja sendiri.
Sumber:  
diambil dari sumber tanggal 13-05-2012 jam 08.06


Baca Selengkapnya..

Minggu, 29 April 2012

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Definisi Keputusan menurut para ahli
Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.
Pengertian keputusan yang lain dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirjo bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
Definisi Pengambilan keputusan menurut para ahli
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
 Kemudian, menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Selanjutnya, menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / tehnik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

Jenis-jenis pengambilan keputusan
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
                Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
                Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
                Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
                Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
                Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
                Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.


Bentuk-bentuk atau jenis-jenis  Keputusan
  1. Keputusan Terprogram
Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.

  1. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
Contoh:
Dalam suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena dapat menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut dalam perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.
Sumber : (diambil dari sumber  26-04-2012 jam 18:27)
xa.yimg.com/kq/groups/22999204/.../name/TO+pancen+oye.doc 

Baca Selengkapnya..

Jumat, 16 Maret 2012

Perbedaan Antara Wewenag Dan Kekuasaan

wewenag dan kekuasaan sering sekali dikait-kaitkan satu sama lain, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.

Dari pengertian diatas maka saya akan membahas sedikit temtang wewenang dan kekuasaan agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang perbedaan wewenag dan kekuasaan

Wewenang (authority)

Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi.Dua pandangan yang saling berlawanan tentang sumber wewenang, yaitu:

1.Teori formal (pandangan klasik) Wewenang merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.

2.Teori penerimaan (acceptance theory of authority)

Wewenang timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak.

Unsur yang ada di dalam wewenang

1. Seseorang mempunyai wewenang karena posisi yang diduduki, bukan karena karakteristik pribadinya.
2. Wewenang tersebut di terima oleh bawahan karena memiliki hak yang sesungguhnya

3. wewenga berlaku dari atas ke bawah sesuai dengan struktur hierarki organisasi.


Kekuasaan

Beberapa pendapat mengenai arti dari kekeuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002)

Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kekuasaan adalah kemampuan suatu pihak untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan pihak lain.

Sifat kekuasaan

Kekuasaan cenderung korup adalah ungkapan yang sering kita dengar, atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Power tends to corrupct. Kekuasaan dapat dikatakan melekat pada jabatan ataupun pada diri orang tersebut, penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Position Power, kekuasaan yang melekat pada posisi seseorang dalam sebuah organisasi.
2. Personal Power, kekuasaan yang berada pada pribadi orang tersebut sebagai hubungan sosialnya.

French & Raven mengatakan bahwa ada lima jenis kekuasaan:
1. Kekuasaan memberi penghargaan.
2. Kekuasaan yang memaksa
3. Kekuasaan yang sah.
4. Kekuasaan memberi referensi.
5. Kekuasaan ahli Sumber kekuasaan bila dikaitkan dengan kegunaan, maka sebagai berikut:
1.Militer & Polisi memiliki kekuasaan untuk mengendalikan kekerasan dan kriminal
2.Ekonomi memiliki kekuasaan untuk mengendalikan tanah, buruh, kekayaan & produksi
3.Politik memiliki kekuasaan untuk pengambilan keputusan
4.Hukum memiliki kekuasaan untuk mempertahankan, mengubah, & melancarkan interaksi
5.Tradisi memiliki kekuasaan untuk mempertahankan sistem kepercayaan / nilai-nilai

Sumber – sumber kekuasaan meliputi:
1. Sarana Paksaan Fisik.
2. Keahlian
3. Hukum normatif
4. Status sosial
5. Harta kekayaan
6. Popularitas
6. Jabatan
7. Massa yg terorganisir


Diambil dari sumber hari kamis 16 maret 2012 jam 13.25
http://anissaisyaa.blogspot.com/2011/11/pengertian-wewenang.html
http://hiukencana.wordpress.com/2010/01/01/jenis-kekuasaan-dan-wewenang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
http://fardiansyah7fold.wordpress.com/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi/
Baca Selengkapnya..

Peranan Staf Dalam Organisasi

Peran staf dalam organisasi itu sangat penting karena staf sebagai elemen yang berada dibawah pemimpin mengetahui betul tentang hal-hal yang terjadi saat proses organisasi itu berlangsung, maka untuk membuat suatu organisasi itu dapat berjalan sesuai keinginan peranan staf itu sangat dibutuhkan, contohnya,

Dalam mengatasi masalah pemimpin harus mengetahui terlebih dahulu masalah yang terjadi dan pemimpin pasti belum tentu mengetahui semua masalah yang terjadi dan disini lah peran staff dibutuhkan untuk memberikan laporan-laporan mengenai masalah tersebut dan membantu seorang pemimpin dalam memecahkan maslah tersebut

Macam-macam dan fungsi staf

STAF PENASIHAT

Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.

Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses.
Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
1. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
2. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
3. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
4. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
5. Membuat kesimpulan.
6. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

STAF PELAYANAN ( Staf Specialis )

Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan

Contoh beberapa fungus staf

1. Memberikan informasi kepada pemimpin
2. Memberikan batuan kepada pemimpindalam memecahkan masalah jika diperlukan
3. Membantu menjalankan recana-rencana yang telah ditentukan oleh seorang pemimpin dan masih banyak lagi alinnya.


Diambil dari sumber hari kamis 15 maret 2012 jam 21.25
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.3.htm
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090726200029AA9dOiT
Baca Selengkapnya..

Rabu, 11 Januari 2012

Kepemimpinan

Definisi Kepemimpinan
Banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan para ahli, beberapa diantarnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Ordway Tead (dalam Kartini Kartono, 1994:49)
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. George R. Terry (dalam Kartini Kartono, 1994:49)
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
3. K. Hemphill (dalam M. Thoha, 1996:227)
Kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertidak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama.
4. Prof. Kimball Young (dalam Kartini Kartono, 1994:50)
Kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari kemauan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain unuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.

Menurut Griffin dan Ebert, kepemimpinan (leadership) adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lindsay dan Patrick dalam membahas “Mutu Total dan Pembangunan Organisasi” mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu upaya merealisasikan tujuan perusahaan dengan memadukan kebutuhan para individu untuk terus tumbuh berkembang dengan tujuan organisasi. Perlu diketahui bahwa para individu merupakan anggota dari perusahaan.
Peterson at.all mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kreasi yang berkaitan dengan pemahaman dan penyelesaian atas permasalahan internal dan eksternal organisasi.
(kepemimpinan, Kasminto, Ak., M.B.A. Drs. Sjamsuddin, Hal 1)

Dari berbagai definisi tersebut, dapat ditarik suatu pengertian bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, menggeakkan, dan mengarahkan tingkah laku orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan kelompok dalam situasi tertentu.

Gaya Kepemimpinan
Griffin dan Ebert mengemukakan 3 (tiga) gaya kepemimpinan, yaitu:
(1) gaya otokratik (autocratic style),
(2) gaya demokratik (democratic style),
(3) gaya bebas terkendali (free-reinstyle).
Pemimpin dengan gaya otokratik pada umumnya memberikan perintah-perintah dan meminta bawahan untuk mematuhinya. Para komandan militer di medan perang umumnya menerapkan gaya ini. Pemimpin yang menerapkan gaya ini tidak memberikan cukup waktu kepada para bawahan untuk bertanya dan hal ini lebih sesuai pada situasi yang memerlukan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Gaya ini juga cocok untuk diterapkan pada situasi di mana pimpinan harus cepat mengambil keputusan sehubungan adanya desakan para pesaing. Gaya otokratik ini tidak selalu jelek seperti persepsi orang selama ini. Untuk menghadapi anggota tim yang malas, tidak disiplin, susah diatur, dan selalu menjadi trouble maker, gaya kepemimpinan otokratik sangat tepat untuk digunakan oleh seorang ketua tim.
Pemimpin dengan gaya demokratik pada umumnya meminta masukan kepada para bawahan/stafnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, namun pada akhirnya menggunakan kewenangannya dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang manajer teknik di bagian produksi melontarkan gagasannya terlebih dahulu kepada kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan tanggapan dan atau masukan sebelum mengambil keputusan.
Pemimpin dengan gaya bebas terkendali pada umumnya memposisikan dirinya sebagai konsultan bagi para bawahannya dan cenderung memberikan kewenangan kepada para bawahan untuk mengambil keputusan. Dengan gaya ini seorang pemimpin lebih menekankan kepada unsur keyakinan bahwa kelompok pekerja telah dapat dipercaya karena seringnya menyampaikan pendapat dan gagasannya, telah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan mengetahui bagaimana mengerjakannya sehingga pemimpin hanya tut wuri handayani (broad based management).
Ketiga gaya kepemimpinan tersebut dapat digunakan oleh seorang ketua tim sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Situasi di sini meliputi waktu, tuntutan pekerjaan, kemampuan bawahan, pimpinan, teman sekerja, kemampuan dan harapan-harapan bawahan, serta kematangan bawahan.
(kepemimpinan, Kasminto, Ak., M.B.A. Drs. Sjamsuddin, Hal 6-7).

Jika saya menjadi pemimpin saya akan memilih gaya demokratik.
Alasannya.
Karena , Gaya pemimpin ini dalam mengambil keputusan harus bertanya terlebih dahulu kepada para bawahan atau staffnya, karena mereka bekerja secara langsung dalam menjalankan tugas jadi mereka mengetahui atau mempunyai pendapat yang mungkin lebih baik dari pendapat dari seorang pemimpin dan pemimpin tersebut dapat mengambil kesimpulan dari pendapat yang dikeluarkan para bawahan atau staff untuk mengambil keputusan yang terbaik. Olehkarna itu gaya pemimpin seperti ini menurur saya sangat baik digunakan.

Refrensi.
Kepemimpinan. Kasminto, Ak., M.B.A. Drs. Sjamsuddin. Bogor. Pusdiklat Pengawasan BPKP.2007.
Kartono, Kartini, (1994), Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nawawi, Hadari, (1995), Kepemimpinan yang Efektif, Gajah Mada Unisity Press, Yogyakarta.
Thoha, Miftah, (1996), Perilaku Organisasi, PT. Raja Erfindo Persada, Jakarta.
Baca Selengkapnya..