Makalah Analisi Tentang
Limbah dan Peran Aktif Masyarakat
Nama :
WINARNO
NPM : 18110526
Kelas : 3KA19
Kata Pengantar
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah
makalah dengan judul "Analisi Tentang Limbah dan Peran Aktif Masyarakat", yang menurut saya
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari tentang limbah
dan pemanfaatan limbah.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dan penulis mengucapkan terima kasih
kepada penulis-penulis artikel yang terkait hubungannya tentang limbah, yang
sangat membantu saya dalam mengumpulkan materiuntuk makalah yang saya buat.
Penulis membuat makalah ini untuk
tujuan mengerjakan tugas yang diberikan dosen matakuliah Bhs. Indonesia untuk
membut suatu makalah. Dan memberikan penjelasan singkat tentang limbah dan
pemanfaatannya.
Dengan
ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Depok, 16
April 2013
"Penulis"
(WINARNO)
BAB. I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
Dalam
kehidupan manusia didalam sebuah masyarakat tidak lepas dari kebutuhan akan
sesuatu hal untuk menunjang kehidupan. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
tersebut banyak sekali produk-produk
yang diciptakan untuk memenuhi hal tersebut. Dari produk-produk yang dihasilkan
dapat benilai positif dan negative. Hal negative yang dapat dihasilkan adalah
sisah dari produk-produk tersebut atau bisa disebut juga sebagai limbah.
Dimana
masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Limbah itu
sendiri adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Untuk
menguragi dampak negative dari limbah tersebut sekarang banyak sekali
bemunculan idea atau gagasan yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan limbah
tersebut dengan tujuan untuk mengurangi dampak negative dari limbah.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan
penjelasan di atas disini akan dibahas tentang pemanfaatan limbah. Dan yang
menjadi masalah disini adalah bagaimana limbah diolah dan peranan masyarakat
terhapat pemanfaatan limbah tersebut.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih jelas tentang
limbah
Untuk mengetahui cara memanfaatkan
limbah
Dan untuk mengetahui peranan
masyarakat dalam mengolah limbah tersebut.
BAB. 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih
dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri
dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
2.2 Jenis Limbah
Secara umum yang disebut
limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara
berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal
sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
2.2.1 Limbah Beracun (Limbah B3)
Suatu limbah digolongkan
sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan
konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau
mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk
limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak
digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas
kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut:
mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat
diketahui termasuk limbah B3.
2.2.2 Limbah Organik
Limbah organik adalah
limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau
anaerob. Limbah organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daunan kering, potongan-potongan kayu, dan sebagainya. Limbah organik
terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah
tangga maupun kegiatan industri.
Limbah ini juga bisa
dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat
kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar
sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang
hidup didalamnya.
Limbah organik dapat
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil
dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil
pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah,
rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh
bantuan manusia.
Limbah organic dibagi menjadi dua,
yaitu:
-
Limbah
organic basah
Limbah ini memiliki kandungan air
yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
-
Limbah
organic kering
Limbah ini memiliki kandungan air
yang relative sedikit. Contohnya kayu, ranting pohon, dedaunan kering, dan lain
lain.
2.2.3 Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah
limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat
diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka
waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
lainnya.
Limbah anorganik yang
dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah
yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara
sanitary landfill, pembakaran (incineration), atau penghancuran
(pulverisation).
Akibat dari limbah
seperti ini (plastik,styrofoam, dll) adalah menumpuk semakin banyak dan menjadi
polutan pada tanah misalnya, selain menggangu pemandangan.
2.3 Pemanfaatan Limbah
Limbah organic maupun
limbah anorganik dapat kita daur ulang. Daur ulang merupakan upaya untuk
mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali.
2.3.1 Limbah Organik
Limbah organik dapat
dimanfaatkan baik secara langsung (contohnya untuk makanan ternak) maupun
secara tidak langsung melalui proses daur ulang (contohnya pengomposan dan
biogas). Contoh limbah organic yang dapat kita daur ulang yaitu sisa-sisa
dedaunan dan kayu serut.
Sisa-sisa dedaunan dapat
kita proses menjadi pupuk kompos yang sangat bagus. Tetapi, untuk hasil yang
maksimal diperlukan usaha yang maksimal pula. Jika kita dapat memprosesnya
dengan baik, maka sisa dedaunan itu dapat kita gunakan sebagai pupuk organic
yang ramah lingkungan dan kualitas bagus.
2.3.2 Limbah Anorganik
Limbah anorganik dapat
kita proses menjadi sebuah benda yang memiliki nilai seni atau nilai guna.
Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang,
misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.
-
Limbah plastik
Limbah plastik biasanya
digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan sebagai perabotan
rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan
barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama.
Banyaknya pemanfaatan
plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara
alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah
kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup
tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh.
Karena itu, upaya yang
dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi
barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi
yang berbeda.
Misalnya ember plastik
bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat
berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat
sampah, atau pot bunga.
Plastik dari bekas
makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan
misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol
bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman
dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau
hiasan-hiasan lainnya.
-
Limbah logam
Sampah atau limbah dari
bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat
dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng
biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan
menjadi barang lain yang bermanfaat.
Sampah dari bahan kaleng
dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai
produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas
bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan lain-lain.
-
Limbah
Gelas atau Kaca
Limbah gelas atau kaca
yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang
semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera
mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
-
Limbah kertas
Sampah kertas
kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah plastik.
Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika
berserakan begitu saja.
Sampah dari kertas dapat
didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung artinya
kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya.
Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih
dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan.
Hasil daur ulang kertas
banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat
pensil, dan lain sebagainya.
2.4 Peran Aktif Masyarakat
Masalah Limbah di
berbagai kota besar di Indonesia sebetulnya dapat dipecahkan dengan baik
sebagaimana yang berhasil dilakukan di negara maju apabila peran aktif
masyarakat meningkat. Pada umumnya proses pengelolaan limbah dengan basis
partisipasi aktif masyarakat terdiri dari beberapa tahapan proses, antara lain
:
- Mengupayakan agar limbah dikelola, dipilah dan diproses tahap awal mulai dari tempat timbulan limbah itu sendiri (dalam hal ini mayoritas adalah lingkungan rumah tangga). Upaya ini setidaknya dapat mengurangi timbulan limbah yang harus dikumpulkan dan diangkut ke TPS sehingga bebannya menjadi berkurang.
- Pada fase awal di tingkat rumah tangga setidaknya diupayakan untuk mengolah limbah organik menjadi kompos dan limbah anorganik dipilah serta mengumpulkan menurut jenisnya sehingga memungkinkan untuk di daur ulang.
Limbah organik sebenarnya telah dapat diproses menjadi kompos
di setiap rumah tangga pada tong-tong sampah khusus kompos (Komposter BioPhoskko)
yang mampu memproses limbah menjadi kompos untuk periode tampung antara 5
hingga 7 hari dengan bantuan aktivator GreenPhoskko “A” (mikroba pengurai) dan
Bulking Agent (penggembur). Bila proses pengomposan di tiap rumah tangga belum
mungkin dilakukan, selanjutnya petugas sampah mengangkut limbah/sampah yang
telah terpilah ke tempat pembuangan sampah sementara untuk diproses. Hasil
pengamatan di beberapa tempat pembuangan sampah atau TPS di beberapa bagian
kota diketahui bahwa masing-masing limbah anorganik sangat memiliki nilai
ekonomi.
- Pewadahan dan pengumpulan dari wadah tempat timbulan sampah sisa yang sudah dipilah ke tempat pemindahan sementara. Pada tahapan ini beban kerja petugas pembuangan sampah/limbah menjadi lebih ringan.
- Pengangkutan ke tempat pembuangan atau ke tempat pengolahan sampah terpadu. Pada tahapan ini diperlukan kotak penampungan sampah/limbah dan gerobak pengangkut limbah/sampah yang sudah dipilah.
- Tahapan selanjutnya adalah pengolahan limbah yang tidak memungkinkan untuk diolah di setiap lingkungan rumah tangga di TPS. Tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ada dengan menggunakan pendekatan ini kemudian diubah fungsinya menjadi semacam pabrik pengolahan sampah terpadu, yang produk hasil olahnya adalah kompos, bahan daur ulang dan limbah yang tidak dapat diolah lagi.
- Tahapan akhir adalah pengangkutan sisa akhir sampah, limbah yang tidak dapat didaur ulang atau tidak dapat dimanfaatkan lagi ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Pada fase ini barulah proses penimbunan atau pembakaran sampah akhir dapat dilakukan dengan menggunakan incinerator, sekitar 5-10 % sampah yang tidak dapat di daur ulang.
BAB. 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Dengan
peran aktif masyarakat dalam menangani limbah dapat sangat membantu dalam
mengurangi limbah/sampah yang ada, dan dapat memberikan bnayak dampak positif
dari peran aktif masyarakat tersebut. Diataranya, menambah penghasilan dari
pemrosesan limbah yang telah dilakukan, menciptakan lapangan kerja baru dalam
penanganan atau pengolahan limbah terutama limbah anorganik yang dapat
dijadikan karya seni atau barang yang dapat dijual kembali dan mungkin dapat
dimanfaatkan kembali.
3.2 Saran
Dalam
menggunakan produk-produk usahakanlah yang bahannya dapat didaur ulang dengan
mudah agar tidak menimbulkan limbah yang menumpuk dan menyebabkan banyak
masalah yang terjadi. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih, dapat
dihujudkan dengan peranan aktfik masyarakat dalam memilih dan memanfaatkan
limbah, dan sediakanlah tempat untuk membedakan jenis limbah dan pisahkanlah
limbah kedalam jenisnya contohnya limbah dari tumbuhan seperti daun atau kulit
buah dapat dibunang di tempat limbah /sampah organic dan limbah seperti plastik
dapat dibuang ditempat limbah /sampah anorganik.
Daftar Pustaka
diambil dari
sumber pada hari selasa 16 april 2013 sekitar jam, 21.30 WIB