Minggu, 12 Mei 2013

Resensi


Resensi

Judul                     : Penanganan Sampah Dengan Peran Aktif Masyarakat
Penulis                  : Asrul
Tanggal                 : 06 juni 2013 (18:18)
Tema                    : Artikel (penanganan sampah)

Ringkasan

Berdasarkan informasi dari Dinas Kebersihan diketahui bahwa dari tahun ke tahun biaya yang dibutuhkan untuk penyediaan sarana transportasi (gerobak/motor sampah,truk sampah dan loader/buldozer) dan lahan tempat pembuangan sampah (baik TPS dan TPA) makin meningkat sementara alokasinya masih terbatas.

 Oleh karena itu, penulis memberi konsep “Hijau Bersih Mandiri” dengan beberapa strategi, yaitu : Meminimalkan/memilah sampah dari sumbernya; mendaur ulang dan pembuatan kompos/pupuk organik padat dan cair dan produk lainnya; meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah serta penanganan sampah di tempat pembuangan akhir sampah dengan cara yang akrab/ramah lingkungan dengan mendirikan IPSK (Instalasi Pengolahan Sampah Kota) sampah organik dan non organik, serta mendirikan IPSO (Instalasi Pengolahan Sampah Organik) basis komunal di TPS dan Pasar Tradisional dengan pola sentralisasi-desentralisasi (seDesentralisasi).
Pada umumnya proses pengelolaan sampah dengan basis partisipasi aktif masyarakat terdiri dari beberapa tahapan proses, antara lain :
1.       Mengupayakan agar sampah dikelola, dipilah dan diproses
2.       Pada fase awal di tingkat rumah tangga setidaknya diupayakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah non organik dipilah serta mengumpulkan menurut jenisnya sehingga memungkinkan untuk di daur ulang
3.       pengumpulan dari wadah tempat timbulan sampah sisa yang sudah dipilah ke tempat pemindahan sementara.
4.       Pengangkutan ke tempat pembuangan atau ke tempat pengolahan sampah terpadu.
5.       Tahapan selanjutnya adalah pengolahan sampah yang tidak memungkinkan untuk diolah di setiap lingkungan rumah tangga di TPS.
6.        Tahapan akhir adalah pengangkutan sisa akhir sampah, sampah yang tidak dapat didaur ulang atau tidak dapat dimanfaatkan lagi ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).

Cara penanganan seperti ini sebenarnya bertujuan untuk :
1.       Membudayakan cara pembuangan sampah yang baik mulai dari lingkungan rumah hingga ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dengan menggunakan kantong / box sampah dan gerobak sampah terpisah antara sampah organik dan non organik.

2.        Menata tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi pusat pemanfaatan sampah organik dan non-organik secara maksimal sampah organik diolah menjadi kompos.

3.        Menjadikan sampah non organik menjadi bahan baku untuk diolah menjadi bahan daur ulang (kertas, kaca, plastik dsb.) atau produk consumer goods, handycraft, biogas dan sebagainya.

4.        Memotong mata rantai distribusi sampah dari TPS ke TPA, karena sampah (khususnya sampah organik) habis di olah di TPS.

Keunggulan

                Dalam artikel ini memberikan penjelasan yang bagus dengan menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti. Memberikan penjelasan tentang singkatan-singkatan yang ada didalam artikel sehingga memberikan kemudahan dalam memahami artikel. Dan memberikan data-data dari sumber yang dapat dipercaya seperti dinas kebersihan.

Kelemahan
               
                Dalam artike ini kurang memberikan contoh penerapaannya seperti contoh-contoh berupa gambar pengolahan atau memisahkan sampah, contoh hasil dari daur ulang sampah dan manfaat dari daur ulang sampah.

Kesimpulan / pendapat

                Artikel pemanfaatan sampah ini sangat bagus karena menggunakan bahasa yang mudah di mengerti, memberikan penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan sampah, memberikan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dengan tahapan-tahapan yang diberikan.

“Bila ada yang salah atau merasa dirugikan atas penulisan resensi ini, penulis meminta maaf karena disini penulis hanya  mengerjakan tugas dan tidak bermaksud merugikan pihak manapun.”

 diambil dari sumber pada hari selasa 13 mie 2013 sekitar jam, 09.30 WIB

Baca Selengkapnya..